Postingan
kali ini saya ingin membahas tentang salah satu “aliran” fotografi, yaitu Levitasi. Levitasi dalam konteks ini bisa
diartikan sebagai objek foto yang kelihatan melayang. Sebetulnya saya terinspirasi
dari situs ini : http://yowayowacamera.com.
Situs ini milik seorang cewe Jepang bernama Natsumi Hayashi (Namanya
mengingatkan sama publisher game Harvest Moon, Natsume). Situs itu dipenuhi
dengan foto-foto Natsumi yang terlihat “melayang”, mungkin anda mengira bahwa
foto-foto itu merupakan foto editan, namun kenyataannya bukan. Dalam proses
pemotretannya, Natsumi melompat berkali-kali untuk mendapatkan foto yang
sempurna. “wah, pasti kameranya canggih dan mahal, makanya dia bisa motret
seperti itu”, mungkin sobat berpikir begitu, dan tebakan sobat Bener. Dia make kamera
Canon EOS 5D Mk2 dan lensa Canon EF50mm F1.2L USM, EF24-70mm F2.8L USM, serta PENTAX
67 (tertera di halaman “about” di situsnya), yang harganya selangit.
Credit : yowayowacamera |
Tapi,
kamera canggih dan lensa yang mahal bukan merupakan faktor utama agar dapat
foto yang begituan, saya memberikan contoh foto yang saya ambil menggunakan kamera
digital biasa yang ngga ada mode manualnya:
kawan saya yang jadi modelnya, intinya biar dapet momen yang pas, model harus lompat
berkali-kali. Ini satu contoh lagi dengan masih pakai kamera yang sama:
Nah,
kesimpulannya semua kamera bisa dipakai untuk nyoba motret levitasi.
Sedikit
trik untuk yang memakai kamera digital biasa:
- Sebagian kamera digital punya mode manual, ini untung banget, anda switch ke mode manual kemudian atur aperturenya di f/serendah mungkin (misal f/2.4) dan shutter speed di atas 1/250 biar gerakan beku (Natsumi malah pakai shutter si atas 1/500 kalau foto outdoor atau di atas 1/320 kalau foto indoor dan kurang cahaya), ISO bisa dicoba dinaikin sampek 400.
- Kalau ngga ada mode manual, coba dilihat mungkin ada mode sport, kalau ada pakai itu saja.
- Kalau ngga ada dua-duanya artinya kamera anda cuma bisa make auto, caranya cari tempat yang terang terus buat subjeknya melawan sumber cahaya, biar shutter speed kamera bisa cepat, tapi konsekuensinya subjek keliatan hitam (siluet).
Karena
orang tua saya dapat rezeki lebih, saya dibeliin kamera DSLR, dan ini contoh
levitasi dari kamera saya:
Inilah
postingan kali ini tentang foto levitasi. Oh ya, saya belum pernah nyoba foto pakai ponsel, tapi mungkin triknya sama aja dengan trik kamera digital. Silakan dicoba.